Skip to main content

Posts

Showing posts from 2016

Budaya Asap Dikalangan Masyarat Aceh

            Rokok dewasa ini merupakan hisapan berasap yang dilegalkan pemerintah saat ini. Racun yang terkandung dalam sebatang rokok memang tidak diragukan lagi hal ini dapat dilihat pada iklan dari pemerintah pada berbagai TV swasta, bahkann dikemasan/bungkus rokok sudah di peringatkan bagi yang merokok akan mengakibatkan berbagai gangguan kesehatan. Sejarah kotak rokok telah berubah pertama pada generasi non gambar yaitu pada saaat hanya tertuli berbagai penyebab gangguan kesehatan lalu pada tahun 2014 kotak rokok dari peringatan dalam bentuk tulisan diganti menjadi gambar yang akan didapatkan untuk yang menghisap rokok tersebut.             Peningkatan jumlah perekok di Aceh kian hari semakin meningkat hal ini dapat dilihat dengan mata yang awam ketika siswa yang bahkan masih menjalani pendidikan Sekolah Menegah Pertama (SMP) sudah mengenal yang namanya asap yang di le...

Hutan Aceh

Aceh merupakan salah satu Provinsi yang terletak diujung paling barat di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). kawasan hutan di Aceh dasawarsa ini menjadi perhatiaan khusus dikarenakan maraknya penebangan hutan secara brutal, bahkan perut bumu ditelanjangi seperti dibeberapa daerah dengan membuat penambangan emas tanpa memerhatikan dampak lingkungan. Ekosistem Ulu Masen dan Louser mempunyai kriteria dan karakteristik tersendiri baik berupa medan, vegetasi daan lainnya. keberadaan dua ekossitem ini seharusnya pemerintah dapat memamfaatkan seperti pembuatan wisata alam bebas, dan perdagangan karbon. Hasil yang didapat dari Perdagangan karbon dan wisata alam bebas selayaknya diberikan kebada desa yang tertedap dikaki gunung, atau mentraining penduduk setempat untuk mempunyai skill, kebijakan pemerintah seperti ini sangat penting guna untuk melakukan pencegahan pembalakan liar dan penambangan ilegal.

Nyanyian Tanah

       Awan yang mendung serta bergemeruh menghiasi kota yang dingin, tanah-tanah mengerang kehausan tapi apa daya semen-semen telah menutupi air yang hakikatnya kan membasahi tanah, gedung-gedung pencakar laangit acuh tak acuuh terhadap sitanah, tanpa sadar tanah telah memberi dia ruang untuk berdiri. Cacing-caring bertanya kenapa tempat tinggalku tidak pernah basah, rumput yang tek berdosa menjawab inilah manusia yang akan menghantam apa saja, bukan tanah saja yang diisolasi gunung pun dihancurkan, lautpun dikuras demi hawa nafsu dan ketamakan semata. Tanah hanya bisa diam sambil mencekik tenggerokannya yang kering, lagit hanya bisa menangis melihat penderitaan tanah.