Skip to main content

Budaya Asap Dikalangan Masyarat Aceh

            Rokok dewasa ini merupakan hisapan berasap yang dilegalkan pemerintah saat ini. Racun yang terkandung dalam sebatang rokok memang tidak diragukan lagi hal ini dapat dilihat pada iklan dari pemerintah pada berbagai TV swasta, bahkann dikemasan/bungkus rokok sudah di peringatkan bagi yang merokok akan mengakibatkan berbagai gangguan kesehatan. Sejarah kotak rokok telah berubah pertama pada generasi non gambar yaitu pada saaat hanya tertuli berbagai penyebab gangguan kesehatan lalu pada tahun 2014 kotak rokok dari peringatan dalam bentuk tulisan diganti menjadi gambar yang akan didapatkan untuk yang menghisap rokok tersebut.
            Peningkatan jumlah perekok di Aceh kian hari semakin meningkat hal ini dapat dilihat dengan mata yang awam ketika siswa yang bahkan masih menjalani pendidikan Sekolah Menegah Pertama (SMP) sudah mengenal yang namanya asap yang di legalkan oleh negara. Pengenalan rokok kepada yang masih dikatagorikan sebagai anak-anak tersebut tidak lepas dari pergaulan yang membudayakan ‘menye hana piep rukok ken agam”, yang artinya kalo tidak merokok bukan laki-laki. Peran pergaulan bukanlah sebagai variabe utama tetapi bagi-bagi rokok pada saat kenduri menjadikan perokok makin hari makin bertambah seperti kata yang membudaya di kalangan aceh seperti “wate kerja rukok bek kundoe” yang artinya ketika bekerja menghisap rokok jangan di lepas arti yang di indonesiakan dari bahasa Aceh.

            Pendapat berbagai kalangan lapisan masyarakat terhadapa merokok mempunyai pendapatnya masing-masing, ada yang mengangkap rokok dalam kacamata hukum Islam adalah Makruh, dan ada juga merokok hukumnya adalah Haram. Munculnya berbagai pendapat ini tidak lepas dari bagaimana sebuah hukum itu dipandang, contohnya sederhana seperti, dimulai dari pandanagan islam  bahwa sesuatu kegiatan yang diangggap merusak tubuh maka dianggap berdosa. Dasar hukum itulah yang menjadi acuan pengambilan atas hukum itu. Anggapan aktifitas merokok itu makruh bisa jadi karena jika mengandai-andai merokok tidak membuat perokok menjadi mabuk.

Comments

  1. numpang share ya min ^^
    Hayyy guys...
    sedang bosan di rumah tanpa ada yang bisa di kerjakan
    dari pada bosan hanya duduk sambil nonton tv sebaiknya segera bergabung dengan kami
    di DEWAPK agen terpercaya di add ya pin bb kami D87604A1 di tunggu lo ^_^


    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Gajah Sumatera

Klasifikasi Ilmiah Kingdom Animalia Filum Chordata Kelas Mammalia Ordo Proboscidea Famili Elephantidea Genus Elephas Spesies E. Maximus Subspesies E.m. sumatranus Gajah Sumatera merupakan hewan darat terbesar di Indonesia, beratnya mencapai enam tom dan tingginya mencapai tiga setengah meter pada bahunya. Tempat tinggal gajah berada di hutan dengan ketinggian hutan dibawah 300 MDPL (Meter Diatas Permukaan Laut), namun gajah masih berada pada ketingian diatasya. Pesebaran populasi berada di tujuh wilayah administrasi provinsi di Indonesia yaitu Aceh, Sumatera Utara, Riau, Jambi, Bengkelu, Sumatera Selatan, Lampung. Gajah hanya tidur empat jam dalam satu hari satu malam, sisanya digunakan untuk berkubang dan bermain. Jarak Jelajah gajah dalam satu hari mencapai areal seluan 20 KM (Kilometer). Perilaku Gajah Gajah merupakan hewan yang hidup secara berkelom...

Kisah Pilu Burung Rangkong di Hutan Indonesia

Burung Rangkong adalah jenis burung yang berasal dari ras  Bucerotidae  yang menetap di wilayah Asia Tenggara dan Afrika dengan vegetasi hutan kanopi, burung ini identik dengan kepala dan paruhnya yang besar. Umur burung pemakan biji-bijian ini mencapai usia sekitar 35 sampai dengan 30 tahun di alam liar. Keberadaan burung Rangkong di Indonesia menambah keberagaman keanekaragaman hayati, burnung ini memiliki bulu yang sangat indah, bahkan penduduk suku Dayak di Kalimantan mengkramtkan burung tersebut. Rangkong adalah lambang kesucian, kekuatan, kukuasaan dan perantara komunikasi dengan arwah leluhur, hal ini dapat ditemui dalam keadaan sosial budaya suku dayak yang banyak ditemuai bulu dan paruh rangkong yang sudah mati secara alami. Hukum suku Dayak melarang dalam perburuan rangkong. Burung indonesia mencatat, Rangkong terseber sebilan jenis di Sumatera yaitu Enggang Klihingan, Jualang Emas, Kangkareng Hitam, Kangkareng Perut Putih, Rangkong Badak, Rangkong Gading d...

Lahan Gambut kian mengering

Sumber foto : ramadhan_adiputra (ig) Konversi lahan atau alih fungsi lahan semakin parah, hancurnya perencanaan tata ruang berbasis dampak lingkungan menjadi penyebab utama, aktivitas sosial dan ekonomi yang tidak terkontrolnya dengan maksimal menyebabkan alih fungsi lahan gambut yang sangat bermanfaat bagi planet bumi dan makhluk yang mendiami planet tersebut. Aceh memiliki luas daratan sekitar 3,4 juata ha (hektar) dengan luas lahan gambut sekitar 216.000 ha. Lahan gambut di Aceh memiliki segudang manfaat yang sangat penting yaitu sebagai penyimpanan cadangan air dengan kapsistas yang sangat besar yaituswbanyak 0,8 - 0,9 m3/m3 (murdiyanto etal, 2004), lahan gambut merupakan penyumbang melepaskan gas rumah kaca (grk) di atmosfer yaitu setara dengan 2,2-3,7 juta ton karbon persetiap satu juta hektar lahan gambut. Alih fungsi lahan gambut di rawa tripa menyebabkan peluasana 5000 sampai dengan 6000 hektar, dari  luas lahan gambut 11.000 hekter pada tahun 2004. Dampak lingkungan...