Skip to main content

Seven Summit Aceh



Mendaki gunung sudah mulai dilakukan oleh manusia pada zaman dahulu kala, kehidupan berpindah-pindah tempat (nomaden) untuk memenuhi kebutuhan pada masa itu. Mendaki gunung menyusuri sungai untuk mencapai lembah impian dan hamparan yang menyediakan kelimpahan sumber daya alam untuk dimamfaatkan untuk keberlangsungan hidup masyarakat pada masa itu. Perkembangan era dari masyarakat nomaden ke masyarakat yang menetap disuatu tempat.
Jiwa dan mental menjelajah masih ada sampai sekarang, namun tujuan dari menjalajah suatu tempat sudah berubah secara artinya. Jiwa menjelajah era sekarang yang dilakukan secara pribadi maupun kelompok bertujuan menuju daratan tertinggi bukan untuk mencari tempat penghidupan. Gunung-gunung dengan ketinggian yang paling tinggi yang akan mewakili daerah setempat.  Standar yang diambil dari sekian banyak gunung ialah tujuh daratan tertinggi/puncak gunung yang memiliki tinggi diwalayah masing-masing.
Dunia internasional Merilis tujuh puncak tertinggi yang berada dibumi yaitu Everest (8.850 MDPL), Aconcagua (6.959 MDPL), Gunung McKinley (6.194 MDPL), Kalimanjaro (5.895 MDPL), Mount Elbrus Kaukakus (5.642 MDPL), Vinson Massif (4.897 MDPL), Puncak Jaya (4.884 MDPL). Penetapan tujuh gunung tertinggi ini untuk mewakili gunung yang berada di daerah tersendiri. Puncak tertinggi dunia dirincikan oleh penggiat alam bebas untuk melihat puncak tertinggi yang berada di daerah masing-masing.
Provinsi Aceh yang terletak di paling ujung Negara Kesatuan Republik Indonesia memiliki keberagam bentuk grografi dari kepulauan, pasisir dan pegunungan. Penggian alam bebas melirik tujuh gunung tertinggi untuk mewakili  gunung yang berada disekitarannya. Metode pembagiannya yaitu dengan membagikan wilayah administrasi kabupaten/kota. Berikut pembagian dari 23 kabupaten/kota yang berada di Provinsi Aceh, untuk menetapkan tujuh gunung/daratan tertinggi  maka letak administrasi dan letak gunung menjadi acuan penetapannya. Berikut pembagian tujuh gunung tertinggi di Provinsi Aceh :

Gunung Kurik
Gunung Kurik terletak di wilayah administrasi Aceh timur dengan ketinggian 3095 MDPL, Gunung ini merupakan gunung yang tertinggi jika dilihat dari Kabupaten Aceh Timur, Aceh Tamiang, Kota Langsa, dan Aceh Utara.

Gunung Kemiki
Gunung Kemiki terletak diwilayah administrasi Kabupaten Pidie dengan ketinggian 2.800 MDPL, gunung ini merupakan gunung tertinggi jika dilihat dari Kota Lhokseumawe, Kabupaten Bireun, Pidie Jaya dan Pidie.

Gunung Ulu Masen
Gunung Ulu Masen terletak diwilayah administrasi Kabupaten Aceh Jaya dengan ketinggian 2.310 MDPL, gunung ini merupakan gunung tertinggi jika dilihat dari Kabupaten Aceh Besar, Aceh Jaya, Kota Banda Aceh, dan Sabang.

Gunung Abong Abong
Gunung Abong-Abong terletak diwilayah administrasi Kabupaten Nagan Raya dengan ketinggian 2.985 MDPL, gunung ini merupakan gunung tertinggi jika dilihat dari Kabupaten Aceh Barat, Aceh Barat Daya, dan Nagan Raya

Gunung Metalik
Gunung Metalik merupakan gunung yang tidak memiliki nama dengan ketinggian 3.383 MDPL pada peta topografi yang dicetak oleh Bakolsultanal pada tahun 1978. Ekspedisi Bakti Hijau yang dilakukan oleh tim Ekspedisi Metalik  dengan tujuan gunung tersebut berhasil menggapai puncak  pada tanggal 6 Maret 2019 dan gunung yang tidak memiliki nama tersebut dinamai dengan nama Metalik. Gunung ini merupakan gunung tertinggi jika dilihat dari Kabupaten Aceh Selatan, Semeulu, Singkil, dan Kota SubbulusSalam.

Puncak Syamsudin Mahmud
Puncak Syamsudin Mahmud merupaka puncak gunung yang berada di kawan TNGL (Naman Nasional Gunung Leuser) yang tidak memiliki nama dengan ketinggian 3.445 MDPL. Nama Syamsudin Mahmud mungkin diadopsi dari Mantar gubernur terdahulu. gunung ini merupakan puncak tertinggi di wilayah administrasi Aceh Tenggara dan gayo Lues.

Gunung Geurudong
Gunung Geurudong terletak diwilayah administrasi Kabupaten Bener Meriah dengan ketinggian 2.855 MDPL, gunung ini merupakan gunung tertinggi jika dilihat dari Kabupaten Bener Meriah, dan Aceh Tengah.

Memang harus diakui gunung di Provinsi Aceh sangatlah banyak, namun pembagian tujuh zona untuk menentukan puncak tertinggi atau seven summit harus dibagi bedasarkan wilayah administrasi Kabupaten dan Kota.

Comments

Popular posts from this blog

Gajah Sumatera

Klasifikasi Ilmiah Kingdom Animalia Filum Chordata Kelas Mammalia Ordo Proboscidea Famili Elephantidea Genus Elephas Spesies E. Maximus Subspesies E.m. sumatranus Gajah Sumatera merupakan hewan darat terbesar di Indonesia, beratnya mencapai enam tom dan tingginya mencapai tiga setengah meter pada bahunya. Tempat tinggal gajah berada di hutan dengan ketinggian hutan dibawah 300 MDPL (Meter Diatas Permukaan Laut), namun gajah masih berada pada ketingian diatasya. Pesebaran populasi berada di tujuh wilayah administrasi provinsi di Indonesia yaitu Aceh, Sumatera Utara, Riau, Jambi, Bengkelu, Sumatera Selatan, Lampung. Gajah hanya tidur empat jam dalam satu hari satu malam, sisanya digunakan untuk berkubang dan bermain. Jarak Jelajah gajah dalam satu hari mencapai areal seluan 20 KM (Kilometer). Perilaku Gajah Gajah merupakan hewan yang hidup secara berkelom...

Kisah Pilu Burung Rangkong di Hutan Indonesia

Burung Rangkong adalah jenis burung yang berasal dari ras  Bucerotidae  yang menetap di wilayah Asia Tenggara dan Afrika dengan vegetasi hutan kanopi, burung ini identik dengan kepala dan paruhnya yang besar. Umur burung pemakan biji-bijian ini mencapai usia sekitar 35 sampai dengan 30 tahun di alam liar. Keberadaan burung Rangkong di Indonesia menambah keberagaman keanekaragaman hayati, burnung ini memiliki bulu yang sangat indah, bahkan penduduk suku Dayak di Kalimantan mengkramtkan burung tersebut. Rangkong adalah lambang kesucian, kekuatan, kukuasaan dan perantara komunikasi dengan arwah leluhur, hal ini dapat ditemui dalam keadaan sosial budaya suku dayak yang banyak ditemuai bulu dan paruh rangkong yang sudah mati secara alami. Hukum suku Dayak melarang dalam perburuan rangkong. Burung indonesia mencatat, Rangkong terseber sebilan jenis di Sumatera yaitu Enggang Klihingan, Jualang Emas, Kangkareng Hitam, Kangkareng Perut Putih, Rangkong Badak, Rangkong Gading d...

Lahan Gambut kian mengering

Sumber foto : ramadhan_adiputra (ig) Konversi lahan atau alih fungsi lahan semakin parah, hancurnya perencanaan tata ruang berbasis dampak lingkungan menjadi penyebab utama, aktivitas sosial dan ekonomi yang tidak terkontrolnya dengan maksimal menyebabkan alih fungsi lahan gambut yang sangat bermanfaat bagi planet bumi dan makhluk yang mendiami planet tersebut. Aceh memiliki luas daratan sekitar 3,4 juata ha (hektar) dengan luas lahan gambut sekitar 216.000 ha. Lahan gambut di Aceh memiliki segudang manfaat yang sangat penting yaitu sebagai penyimpanan cadangan air dengan kapsistas yang sangat besar yaituswbanyak 0,8 - 0,9 m3/m3 (murdiyanto etal, 2004), lahan gambut merupakan penyumbang melepaskan gas rumah kaca (grk) di atmosfer yaitu setara dengan 2,2-3,7 juta ton karbon persetiap satu juta hektar lahan gambut. Alih fungsi lahan gambut di rawa tripa menyebabkan peluasana 5000 sampai dengan 6000 hektar, dari  luas lahan gambut 11.000 hekter pada tahun 2004. Dampak lingkungan...